PINMAS

Senin, 12 Mei 2025

Fitnah Media Terbongkar: Tidak Ada Kamar C11 di Rutan Labuhan Deli, HP Pun Tak Bisa Digunakan karena Jammer Aktif




Medan _ Pemerhatiinformasimasyarakat ; Tuduhan yang menyebutkan adanya peredaran dan pengendalian narkoba di dalam Rutan Labuhan Deli makin terbukti sebagai fitnah keji.


Sejumlah mantan narapidana yang baru bebas angkat bicara dan menyatakan bahwa pemberitaan salah satu media online tersebut tidak benar dan sangat menyesatkan publik.

“Kami baru saja bebas setelah menjalani masa hukuman di Rutan Labuhan Deli. Tidak ada itu narkoba seperti yang dituduhkan. Bahkan razia saja seminggu bisa tiga kali. Tidak ada celah untuk kegiatan ilegal,” ujar salah satu mantan warga binaan kepada awak media, Senin (12/05/2025).

Ia juga menyoroti kekeliruan fatal dalam pemberitaan media tersebut. “Disebutkan Bang Suhartoyo atau Bang Oyok menghuni kamar C11. Saya tegaskan, di Rutan Labuhan Deli tidak ada kamar bernama C11. Ini bukti bahwa berita itu hoaks total. Penulisnya jelas tidak tahu struktur kamar di dalam,” tegasnya.

Hal lain yang juga menepis dugaan adanya pengendalian narkoba dari dalam rutan adalah keberadaan tiga unit jammer (pengacak sinyal handphone) yang terpasang di areal blok hunian. 

“Yang namanya peredaran narkoba biasanya terjadi jika ada akses alat komunikasi. Tapi di sini, sinyal HP mati total. Jika ada yang punya HP di dalam cuma jadi bangkai karena tidak bisa digunakan,” jelas mantan napi lainnya.

Mereka menyebutkan, sejak kehadiran warga binaan baru bernama Bang Hartoyo alias Oyok, situasi rutan semakin religius.

“Sekarang malam-malam diisi dengan pengajian dan sholat berjamaah. Ini tempat pembinaan, bukan tempat maksiat seperti yang difitnahkan,” tambahnya.

Para mantan napi bahkan menyampaikan rasa syukur atas pendekatan humanis yang diterapkan oleh Kepala Rutan Eddy Junaedi beserta jajarannya.

“Kami doakan beliau sehat dan kuat menghadapi fitnah ini. Beliau membina kami dengan kasih dan perhatian. Kami berubah karena itu,” ucap mereka penuh haru.

Ketua Umum DPP Gekakan Nasional Anti Narkotikan dan Zat Adiktif (GERANAT) H. Ardiansyah, S.H., M.H., turut memberikan apresiasi atas kerja keras jajaran Rutan Labuhan Deli dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.

“Kami pantau sendiri, dan kami tahu seperti apa kondisi di sana. Ini kerja nyata, bukan sekadar wacana,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari Ketua DPW Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Sumut, H.A. Nuar Erde, yang mengingatkan agar media tidak sembarangan menulis tanpa data valid.

“Jangan tabur hoaks agar berita medianya dibaca orang. Tegakkan UU Pers  Nimor 40 Tahun 1999 dan junjung etika jurnalistik. Jika tidak, maka media itu justru merusak kepercayaan publik dan dapat kasus UU ITE,” ujarnya seraya mengajak masyarakat:  "Ayo Lawan Pemberitaan Hoaks".

Masyarakat pun menyampaikan keprihatinannya atas pemberitaan hoaks yang kian marak. .


“Media sekarang banyak yang asal naikin berita tanpa kroscek. Mereka cari sensasi. Tapi publik sudah cerdas. Model begitu sudah basi,” ungkap warga bernama Rizal.

Dengan terbongkarnya fakta-fakta ini, sudah seharusnya publik menolak berita bohong yang mencemarkan nama baik institusi dan memecah kepercayaan masyarakat. 


Rutan Labuhan Deli patut diapresiasi, bukan difitnah.(rel)

Minggu, 11 Mei 2025

Surat Terbuka

 PEMERHATI - KABUPATEN BEKASI,



Teruntuk Bupati Bekasi dan Wakil Bupati Bekasi


Gedung Juang memang tidak mampu menampung semua kehadiran. Namun sayangnya, yang tidak hadir bukan karena penuh, melainkan karena memilih untuk absen di tengah perayaan kebebasan pers—nilai yang justru menjadi tiang demokrasi dan jembatan antara pemerintah dan rakyat.


Kami paham, kesibukan seorang kepala daerah sangatlah padat. Namun, menghargai undangan dari insan pers—yang setiap hari menjadi mitra kritis sekaligus corong informasi publik—seharusnya menjadi bagian dari agenda prioritas, bukan daftar tunggu.


HPN Bekasi Raya 2025 bukan soal seremonial, tapi tentang penghormatan terhadap profesi yang selama ini berdiri di garis depan menjaga nurani publik. Maka ketidakhadiran pemimpin daerah tentu akan dikenang, bukan sebagai kesalahan teknis, tetapi sebagai catatan sejarah.


Gedung Juang jadi saksi sejarah, Wartawan berkumpul tegakkan suara.

Kursi tamu kosong tanpa gelar megah. Di mana pemimpin yang katanya cinta warga?


                       "Salam Demokras"


(Red)

Terungkap 7 Pemilik Tanah Kerangan Labuan Bajo, Jadi Korban Terduga Mafia Tanah Niko Naput dan Hotel St Regis


Pemerhati -
Jakarta,Masih tentang korban 3,1 ha milik 7 orang di Kerangan, Labuan Bajo. Tanah itu ditumpang tindih oleh pengklaiman tanah dengan luas fantastis 40 ha Kerangan Labuan Bajo atas nama Niko Naput yang di PPJB-kan dengan Erwin Santosa Kadiman ( ES Kadiman) di Notaris Bily Ginta Januari 2014.

Tujuh (7) pemilik ini memperoleh tanah tersebut, surat alas hak sah langsung dari H. Ishaka fungsionaris adat 1992. Dimana tumpang tindih itu diketahui 2022, pasca peletakan batu pertama hotel St Regis di atas tanah itu.

"Semula hanya dibuat kemah untuk ground breaking, yang mana Gubernur NTT kala itu Viktor Laiskodat, melakukan gunting pita, pencet tombol barengan dengan Erwin Santosa Kadiman dan Bupati Manggarai Barat, 21 April 2022 lalu, ternyata yang dipakai dan diklaim adalah tanah kami," kata Lambertus Paji salah satu pemilik tanah, menyampaikan kepada media, Minggu (11/5/2025) di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Kata dia, Ketujuh pemilik 3,1 ha sepakat menyampaikan informasi kepada media ini, sebagai berikut. Faktanya ternyata oh ternyata !

Ternyata ke-1: tempat kemah tadi, pasca ground breaking itu, kemudian terlihat ada bangunan basecamp karyawan, excavator dan mesin penggilingan batu, selayaknya di atas tanah milik sendirinya pengusaha Hotel St Regis/ES Kadiman atau ahli waris suami istri alm. Niko Naput dan alm. Beatrix.


Bagaimana reaksi kami pemilik tanah 7 orang tadi? "Kami takut saat itu pak, kami orang lemah tak berdaya. Apalagi pekerja di situ sebut-sebut adanya backingan orang kuat seperti seperti Gubernur Viktor Laiskodat dan lain-lain entah siapa," ujar Lambertus mewakili korban lainnya.

Ternyata ke-2: tanah 3,1 ha ini diklaim sebagai bagian di dalam 40 ha milik ES Kadiman yang telah dibelinya dari Niko Naput melalui akta PPJB Januari 2014 di Notaris Bily Ginta. Hal itu diketahui dari berita-berita perkara perdata gugatan 11 ha ahli waris Ibrahim Hanta (IH) tetangga di bagian utaranya, perkara No.1/2024 Lbj.

Ternyata Ke-3 : versi Niko Naput, bahwa tanah 3,1 ha itu adalah bagian dari alas hak tanahnya 16 ha yang dibelinya dari seseorang yang bernama Nasar Supu, surat alas hak 10 Maret 1990 (surat alas hak ini salah satu bagian dari 40 ha), hal mana diketahui dari berita proses sidang perkara gugatan ahli waris IH no.1/2024 Lbj.

Dimana para saksi pihak Niko Naput & ES Kadiman menerangkan tanah 16 ha itu terbentang dari pantai ke timur hingga batas jalan raya. Di bentangan tanah inilah letak 3,1 ha batas sampai ke jalan raya.

Ternyata ke-4: bahwa surat alas hak 16 ha 10 Maret 1990 itu hanya fotocopy belaka, tak ada aslinya. Hal itu diketahui juga dari berita putusan PN dan PT perkara no.1/2024 Lbj, dan dari surat hasil laporan pemeriksaan satgas mafia tanah Kejagung RI 23 Agustus 2024 dan 23 September 2024.

Ternyata ke-5: menjelang akhir April 2025 terlihat tanah 3,1 ha sudah dipagar oleh anak Niko Naput dan Beatrix di sepanjang pinggir jalan raya serta, terbukti oleh adanya plang / baliho bertuliskan "bidang tanah ini merupakan tanah ahli waris suami istri Niko Naput dan Beatrix Seran Nggebu berdasarkan bukti penyerahan tanah adat tanggal 21 Oktober 1991 dan dilarang masuk, karena terancam pasal pidana bla bla bla".

"Hak kami atas tanah ini jelas-jelas diinjak & diabaikan," ucap Lambertus.

Di sisi lain, hal ini kontradiksi atau berbeda dengan alas hak dasar perlawanan mereka sebagai Tergugat Perkara no.1/2024 Lbj. Dimana dalam berita tidak pernah disebutkan alas hak 21 Oktober 1991 itu, tetapi 10 Maret 1990, yang kemudian ternyata tak pernah ada aslinya itu atau patut diduga palsu.

Ternyata ke-6 : diatas tanah 3,1 ha itu pada 2017 sudah di-GU (Gambar Ukur) oleh BPN ke atas nama Rosyina Yulti Mantuh dan Albertus Aviano Ganti, yang diduga kuat ponakan dari suami istri Niko Naput dan Beatrix Seran Nggebu.

Lagi-lagi hal ini kontradiksi dengan plang yang dipasang di situ bulan sejak April 2025 lalu, bahwa "Tanah ini milik ahli waris suami istri itu, Niko Naput dan Beatrix Seran Nggebu", karena kedua nama itu bukan ahli waris suami istri itu," kata Lambertus.

Ternyata ke-7: pada 2012 Niko Naput dan Haji Ramang hadir dalam sidang panitia A di BPN saat 7 orang pemilik 3,1 ha memproses SHM tanah mereka, dimana mereka mengakui bahwa tanah itu adalah milik 7 orang ini. Begini kisahnya : saat itu tanah mau dibeli oleh Pelataran, termasuk tanah Niko Naput di pantai. Namun tidak jadi dibeli.

Alasannya karena ada permintaan Bupati kala itu agar lahan itu dipakai PLN untuk bangun instalasi listrik. Tapi tidak jadi dibeli juga, karena ternyata menurut PLN, harga tanah bagiannya Niko Naput terlalu tinggi. Akhirnya PLN bangun di tempat lain, di Rangko saat ini. Jadi.

"Kesimpulannya adalah: Niko Naput tahu betul bahwa tanah 3,1 ha itu milik kami 7 orang ini," jelas Lambertus.

Ternyata ke-8: tanah Niko Naput 10 ha, 15 ha perolehan 21 Oktober 1991 serta 16 ha perolehan 10 Maret 1990, dalam keterangan kesaksian H. Ramang di perkara tipikor 30 ha tanah Pemda 2021, sudah tak ada lagi di Kerangan, sebab sudah dibatalkan oleh fungsionaris ulayat pada 1998, karena tumpang tindih di atas tanah pemda dan warga

Ternyata ke-9: putusan perkara no.1/2024 Lbj dan Surat laporan hasil pemeriksaan intelijen satgas mafia tanah Kejagung RI 23/8/2024 dan 23/09/2024, pihak Niko Naput sama sekali tidak memiliki alas hak asli, dan PPJB 40 ha itu tidak sah.

Apalagi luasnya hanya berdasarkan elektronik google map, diukur suka-suka oleh Aryo Yuwono staf ES Kadiman atas petunjuk John Don Bosco (yang mengaku staff H. Ramang) penduduk Labuan Bajo yang bukan anggota masyarakat adat Nggorang, tapi berasal dari masyarakat adat lain dari kawasan Kabupaten Manggarai, sekitar 130 km dari Labuan Bajo.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kami 7 orang pemilik 3,1 ha ini akan kembali menguasai tanah milik kami. Dan pada masa tua ini kami ingin mati di situ sebagai sumpah kepemilikan tanah ini untuk diwariskan ke anak cucu.

"Kami sekeluarga besar 7 orang ini dalam waktu dekat akan memasang plang, membangun pondok, memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai petani. Oleh karena itu kami informasikan melaui berita ini kepada ahli waris Niko Naput & Beatrix, agar lahan kami ini segera dikosongkan dari barang apapun milik anda di situ", ucap Lambertus Paji (70-an tahun) dkk dengan geram.

"Sekaligus juga kami akan buat laporan pidana yang diikuti gugatan perdata, didampingi oleh tim Penasihat Hukum (PH) yang diketuai oleh Irjen Pol (P) Drs.I Wayan Sukawinaya, M.Si, beranggotakan Dr(c) Indra Triantoro, S.H, M.H., Jon Kadis, S.H, dll," tutup Lambertus. (red)

H JULI SAWITMA NASUTION, SH, MH, "Kuatkan Akar Rumput, Dan Dekatkan Diri Pada Masyarakat

Pemerhati - Kota Binjai,Seperti yang disampaikan Ketua DPC PARTAI DEMOKRAT Kota Binjai H JULI SAWITMA NASUTION, SH, MH dalam kata Arahannya pada acara KONSOLIDASI partai berlambang Mercy tersebut di Posko DPC Partai Demokrat Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai ( Sumut ) Minggu ( 11/5/2025 )

Mari terus kompak dan kuat.... Karena bila kita kompak dan kuat, tentu kita semakin mampu membantu serta beri solusi pada masyarakat. DPC akan tetap dan terus beri perhatian pada semua hingga akar rumput" kata Pak Juli Sawitma Nasution.


Saya sangat berterimakasih sekali atas semangat rekan rekan yang semuanya hadir pada acara ini" katanya penuh semangat.

Konsolidasi Partai Demokrat Kota Binjai ini, dihadiri oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kota Binjai, Ketua Fraksi Partai Demokrat Di DPRD Kota Binjai, Seluruh Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat di DPRD Kota Binjai, seluruh Ketua/Pengurus DPAC Kecamatan, serta tingkat kelurahan dan seluruh kader.

Hingga berita ini diterbitkan, Acara Konsolidasi Partai Demokrat Kota Binjai, masih berlangsung. ( Red/Alfin )

PAUD HI El Fath Gelar Anugrah Bintang Prestasi 'Aku Bisa', Setiap Anak Punya Predikat Sendiri


Pemerhati - Kabupaten Sumenep ,PAUD HI El Fath di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk ” Pentas Seni dan Anugerah Bintang Prestasi “Aku Bisa”, Sabtu, (11/5/2025). Acara yang digelar di Gedung Korpri Jl. dr. Cipto, Pajagalan, Sumenep ini, sebagai ruang siswa dalam menampilkan kemampuan dan bakat.

Termasuk pula puncak apresiasi atas capaian perkembangan peserta didik selama tahun ajaran belajar.


Direktur PAUD HI El Fath, Nurul Hayati, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin akhir tahun yang bertujuan untuk mengapresiasi setiap kemajuan anak selama proses pembelajaran.

“Ini merupakan kegiatan rutin akhir tahun. Anak-anak bisa menampilkan kemampuannya, kebolehannya, dan juga ajang penganugerahan kemajuan anak selama belajar,” katanya.

Pada kesempatan itu, PAUD HI El Fath memberikan penghargaan atas semua kemajuan perkembangan yang mereka capai selama pembelajaran. Sebab, Setiap anak punya predikat sendiri, misalnya sebagai anak yang pintar menggambar, pintar berteman, atau teguh pendirian.

Menurutnya, pemberian label positif seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan rasa percaya diri anak sejak dini.

“Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan akan lebih mudah menemukan jati dirinya ketika dewasa,” terangnya.

Acara ini diikuti sekitar 240 anak yang terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari penitipan anak, kelompok bermain, TK A, TK B, hingga anak-anak berkebutuhan khusus.

Sementara itu, Ketua Komite PAUD HI El Fath, Anny Nur Farizah, menegaskan bahwa setiap anak di PAUD HI El Fath dihargai berdasarkan keunikan dan talenta masing-masing, tak terbatas pada kemampuan kognitif semata.

“Anak hebat bukan hanya yang pandai berhitung atau membaca. Di El Fath, kemampuan seni, bernyanyi, murojaah, bahkan aspek afektif dan motorik juga dianggap istimewa,” ujarnya.

Selanjutnya, salah satu wali murid siswi PAUD Tahfidz El Fath dari Siti Davitha Nur Azizah (Tita), Ibu Siti Sheila Asyadiera mengatakan, berterima kasih atas apresiasi yang diberikan pihak sekolah kepada putrinya. Kata Sheila sapaan akrabnya, ajang Anugrah Bintang Prestasi 'Aku Bisa' dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat bagi siswi.

"Acara ini adalah ajang motivasi diri kepada setiap siswa-siswi di PAUD HI El Fath. Sehingga setiap siswa-siswi tidak merasa minder, karena memiliki kemampuan prestasi masing-masing," ucapnya saat diwawancarai di sela-sela acara. (red)

Sabtu, 10 Mei 2025

Inspirasikan Pemikiran KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur), H.M. Taufiq R. Abdul Syakur Akan Dirikan Pesantren Kebangsaan


Pemerhati -
Jakarta , Dalam rangka mengenang, meneruskan dan mengaktualisasikan pemikiran Mantan Presiden ke-4 KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Tokoh pergerakan pendidikan dan sosial politik, H.M. Taufiq R. Abdul Syakur sedang menyiapkan Sekolah/Pesantren Kebangsaan di Jakarta dan Jawa Barat.

Dimana kata Haji Taufiq sapaan akrabnya, pemikiran kebangsaan Gus Dur diantaranya, mengajarkan tentang toleransi, universal etik, multi culture society dan nilai-nilai pencerahan peradaban. Tentunya, pemikiran inilah yang menjadi landasan untuk pendirian akademi kebangsaan.

"Demi meneruskan dan mengaktualisasikan pemikiran Gus Dur. Insya Allah kami akan mendirikan Sekolah/Pesantren Kebangsaan di Jakarta dan Jawa Barat. Mohon sambung doa akan berjalan lancar," ujar Haji Taufiq saat diwawancarai wartawan senior Syafrudin Budiman, SIP, Sabtu (10/5/2025) di Jakarta.

Kata pensiunan PNS Sekretariat Negara (Setneg) ini mengatakan, dirinya dan beberapa koleganya sedang menyiapkan legalitas Yayasan, sebagai penaung lembaga pendidikan Sekolah/Pesantren Kebangsaan. Termasuk juga menyiapkan lahan-lahan dan gedung untuk aktivitas Sekolah/Pesantren Kebangsaan tersebut. 


"Kami sedang menyiapkan legalitas Yayasan, kemudian persiapan lahan-lahan dan gedung untuk Sekolah/Pesantren Kebangsaan. Setelah semuanya siap, pesantren ini nantinya meliputi pendidikan mulai SD, SMP, SMA dan Universitas/Perguruan Tinggi," tukas Haji Taufiq.

Memoria Haji Taufiq Bersama Almarhum Gus Dur

Berdasarkan penggalian infomasi dan jejak data yang ada, H.M. Taufiq R. Abdul Syakur dikenal sahabat dengan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat itu Haji Taufiq adalah Mantan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Mahasiswa Penerima Beasiswa Supersemar (PP KAM-PBS) Tahun 1990, terpotret pernah silaturahim berdua ke rumah Ibu Eyang Putri Gusti Aji di Kota Malang.

"Ibu Eyang Putri Gusti Aji dikenal sebagai tokoh yang dihormati dan adalah sosok petapa di Gunung Slamet, daerah Kabupaten Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah," ucap Haji Taufiq.

Saat itu juga Tahun 1987 dan Tahun 1990, Gus Dur yang menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama dengan Haji Taufiq lagi ziarah-ziarah ke seluruh Tanah Jawa. Baik keliling ziarah mulai ke makam kalangan para wali di era Tahun 1500 Wali Songo, maupun kalangan Islam abangan Hindu Budha di era Tahun 700-1000.

"Perjalan spiritual bersama Gus Dur merupakan pengalaman yang tidak bisa saya dilupakan.

Oleh karena itulah kita sebagai generasi berikutnya akan meneruskan dan melanjutkan pemikiran nilai-nilai kebangsaan Gus Dur," Kenang Hajj Taufiq yang juga Ketua Yayasan Peningkatan Kemampuan Masyarakat Indonesia (YPKMI) ini.

Gus Dur, NU dan Pancasila 

Setelah Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum PBNU lewat Munas NU Tahun 1984, terpilihnya Gus Dur dilihat positif oleh Soeharto dan rezim Orde Baru. Penerimaan Gus Dur terhadap Pancasila bersamaan dengan citra moderatnya menjadikannya disukai oleh pejabat pemerintahan.

Pada Tahun 1985, Soeharto menjadikan Gus Dur indoktrinator Pancasila. Pada Tahun 1987, Gus Dur menunjukan dukungan lebih lanjut terhadap rezim tersebut dengan mengkritik PPP dalam pemilihan umum legislatif 1987 dan memperkuat Partai Golkar Soeharto. Ia kemudian menjadi anggota MPR mewakili Golkar.

Meskipun ia disukai oleh rezim, Gus Dur tetap mengkritik pemerintah karena proyek Waduk Kedung Ombo yang didanai oleh Bank Dunia. 

Hal ini merenggangkan hubungan Gus Dur dengan pemerintah, tetapi saat itu Soeharto masih mendapat dukungan politik dari NU.

Selama masa jabatan pertamanya, Gus Dur fokus dalam mereformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan kualitas sistem pendidikan pesantren sehingga dapat menandingi sekolah sekuler. 

Pada Tahun 1987, Gus Dur juga mendirikan kelompok belajar di Probolinggo, Jawa Timur untuk menyediakan forum individu sependirian dalam NU untuk mendiskusikan dan menyediakan interpretasi teks muslim. Gus Dur pernah pula menghadapi kritik bahwa ia mengharapkan mengubah salam muslim "assalamualaikum" menjadi salam sekuler "selamat pagi". (Barton, Greg (2002b). Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: LKiS. ISBN 978-979-3381-25-1.) diulas Wikipedia.

"Gus Dur adalah Bapak Bangsa. Beliau berhasil memposisikan NU berazaskan Pancasila dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Penerimaan Gus Dur terhadap Pancasila merupakan wujud citra moderatnya yang menjadikan dirinya dekat dengan pemerintahan waktu itu. Walaupun kadang Gus Dur sering juga mengkritik Pemerintahan Soeharto," jelas Haji Taufiq.

Katanya, Gus Dur pada Tahun 1987 berhasil mendorong tranformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan kualitas sistem pendidikan pesantren. Sehingga saat itu sekolah pesantren bisa menandingi sekolah sekuler. 

"Gus Dur sudah memulai kurikulum pendidikan pesantren dengan modern dan berbasis kebangsaan. Karena itulah penerimaan kelompok-kelompok minoritas dan di luar Islam, banyak berpayung pada Gus Dur sebagai sosok perekat kebhinekaan," ucap Haji Taufiq yang juga Deklarator dan Ketua Umum Presidium Pusat Gerakan Masyarakat Rekonsiliasi Nasional (PP GeMaReN) ini.

Terakhir menurut Haji Taufiq, dirinya sangat terkesan dan terus mengenang kepribadian dan kesederhanaan Gus Dur. Sebagai sahabat dekat, dirinya sering berkeliling ke Kyai-Kyai di tanah Jawa menemani Gus Dur keliling saat silaturahim atau pengajian.

"Al-fatihah untuk Gus Dur Bapak Kebangsaan dan Bapak Pancasila yang pernah menjadi Presiden RI ke-4 atas kehendak Allah SWT. Jasa dan dedikasi beliau untuk dunia pendidikan, pesantren, kemajemukan dan toleransi akan menjadi amal ibadah beliau," pungkasnya penuh banyak kenangan. (red)

Begini Profil H.M. Taufiq R. Abdul Syakur 

Nama: H.M. Taufiq R. Abdul Syakur

Panggilan: Kyai Taufiq atau Haji Taufiq

Tempat Tanggal Lahir: Jombang, 7 Februari 1958

Pekerjaan: Pensiunan PNS di Sekretariat Negara Tahun 1984 sampai pensiun 2008/2009

Pengalaman: Ziarah dengan Gus Dur keliling Tahun 1984-1987 sampai awal 1999

Pengalaman Organisasi:

1. Tahun 1986 - Terpilih Menjadi Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Mahasiswa Penerima Beasiswa Supersemar

(PP KAM-PBS).

2. Tahun 1990 - Terpilih Ketua Umum KAM-PBS bersama Bapak Prabowo Subianto Ketua Majelis Pertimbangan PP KAM-PBS dari 1990 sd 2003/2004.

3. Tahun 2017 - Ketua Yayasan Peningkatan Kemampuan Masyarakat Indonesia (YPKMI) - sampai sekarang.

4. Tahun 2022 - Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Kelompok Tani Masyarakat Teluk Jambe Bersatu (PKTHMTB) Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat - sampai sekarang.

5. Tahun 2025 - Ketua Umum Presidium Pusat Gerakan Masyarakat Rekonsiliasi Nasional (PP-GeMaReN).

6. Tahun 2025 - Mengusulkan KH.Abdurrahman Wahid (Presiden RI Ke 4 dan Ketua Umum PB NU 1984 - 1990 dan dan Ketua Umum PB NU Tahun 1990 - 1999), sebagai Pahlawan Nasional, karena jasa-jasa beliau dalam mengantarkan Pendidikan Bangsa Indonesia dengan Sistem Kebhinekaan dan Pluralisme di seluruh wilayah NKRI dan di seluruh wilayah Nusantara.

P66enulis: Syafrudin Budiman SIP (Wartawan Senior)6

Jumat, 09 Mei 2025

Panitia Pembangunan Kuasi Stasi Salib Suci Tanjung Anom Gelar Penggalangan Dana dengan Aksi Gala Dinner



Medan _ Pemerhati :  Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat mengadakan Gala Diner Dalam upaya penggalangan dana dengan  menggelar  Acara Gala Dinner yang berjudul ,^Malam Inspirasi Dan kasih" dalam pembangunan Kuasi Stasi Suci Tanjung Anom, yang diadakan di Catholic Center Medan pada hari Rabu, (7 /5/2025) yang dimulai pada pukul 17.00 Wib.sampai dengan Selesai.


 Dalam wawancara nya Ketua Panitia Barita Esman Dabuke, memaparkan ke awak media , Bahwa Proyek Kuasi Stasi Tanjung Anom dalam projectnya  pembangunannya sampai ke angka 13 Milliar Rupiah. Panitia  melaksanakan berbagai aksi-aksi untuk mendapatkan dana , termasuk salah satu kegiatan Gala Dinner yang di desain secara khusus, sehingga menunyapun itu adalah kearifan lokal, dari  misalnya dari ; suku Nias  Simbi atau taring babi, suku Simalungun Dayok Nabinatur, dan suku karo Tasak Telu, serta Suku Batak Toba Dekke Arsik dan Dekke Naniura.Tioghoa Capacai, serta minuman khas,aneka jus,cimcai dan Ombus ombus. Tujuannya agar   kita selalu mencintai kearifan lokal dan juga warisan budaya setiap suku di sumatera Utara, serta sumber daya luar gereja , juga dari dalam gereja kita sendiri. Dan Gereja ini akan dijadikan icon di daerah Tanjung anom dengan Artistik yg unik dan ini menjadi wisata rohani kedepan, katanya.


Ia juga menambahkan dalam pengumpulan dana ini  kita  tidak membuat atau pasang target ,berapa tahun lamanya selesai gedung Gereja tersebut, alasannya agar membuat masyarakat semakin nyaman dan pengerjaannya jadi bagus dan cantik, sehingga masyarakat yang beribadah jadi nyaman dan tentram. 

 Panita berharap ,doa dari seluruh umat Allah yang beriman, semoga Pembangunan Kuasi Stasi Salib Suci Tanjung Anom Medan lancar dan panita tetap kompak. Dia juga berharap apapun yg dilakukan Panita semoga dapat dukungan dari semua kalangan. Baik media dan sumber lainnya, tutup Dabuke mengakhirinya .

Sementara itu   Pastor Uskup Mgr, Kornelius  Sipayung OFMcap, dalam kesempatan tersebut , Berpesan   Bahwa acara Gala Dinner ini ,adalah awal permulaan pengumpulan dana, dan akan berlanjut terus, serta acara ini akan di upload ke YouTube ,seterus  dibagikan ke orang-orang dikenal, sehingga dana yang kita butuhkan  semakin bertambah. Dan Puji Tuhan dana terkumpul sudah 400 juta. 

Terimakasih kepada semua yang sudah memberi. Sehingga Pembangunan Gereja cepat selesai nantinya  jadi simbol paroki ,karena jemaatnya saat ini ,sudah banyak ,jelas Pastor Uskup Kornelius.

 Maria Calista Pasaribu artis ibu kota  yang hadir undangan khusus dari Jakarta , membuat suasana  semakin meriah ,Ia sangat mengapresiasi dan takjub  dalam upaya dari seluruh panitia untuk  mengadakan penggalangan dana malam hari ini, untuk pembangunan gereja salib suci di Tanjung Selamat.

 Tak menyangka yang  dipersiapkan pemain musik yang baik dan sound yang bagus, sehingga saya  boleh terampil  dengan nyaman dan percaya diri  , bukan hanya itu,  saya tak  menyangka bahwa acara ini sangat luar biasa.tutur Maria.

 Maria juga mengajak seluruh umat Paroki kota Medan, maupun diluar Paroki Luar Medan untuk mendukung doa dan Dana agar semua bisa berjalan lancar,cetus Maria.


Adapun tertib  acara yang disusun panitia ,Ispirasi dan lagu lagu dari Uskup ,Hiburan Maria Calista Pasaribu,Agatha Voice Trio,Penyematan Ulos dari Bapak Uskup dan foto bersama ,Cetak foto .


 Dalam acara tersebut turut hadir juga Perwakilan dari Kapolda Sumut Bapak Bambang Sinuhaji, Pastor Uskup Mgr,Kornelius Sipayung OFMcap, Pastor A Aron Wawaru  Rektor Unika, anggota dewan ,serta Para Pengusaha yang dominan dari Umat Paroki St, Maria Tanjung Selamat Medan dan Umat  Paroki dari luar Lingkungan Gereja. (SP)


Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done