MEDAN | Pemerhati Informasi Masyarakat
Sekolah menengah tingkat pertama ( SMP NEGERI 18 ) yang terletak di Jalan Sakura kelurahan helvetia - medan helvetia
Oleh beberapa kalangan jadi perhatian
Yang diduga penyebabnya banyaknya pungutan liar ( pungli ) akibat oleh oknum guru - guru yang menjadi pendidik disana
Yang diantaranya dikutip dari lapangan, siswa ditarik biaya Puluhan ribu/ per siswa dari sejumlah siswa yang ada kata nya ,di ada adakan" untuk kepentingan admistrasi yang di lakukan pada bulan desember lalu sebelum tahun baru 2025
Salah seorang orangtua yang bercerita pada media ini menerangkan tentang dugaan tersebut seolah secara kolektip dikutip termaksud anak saya, terangnya
" aneh aneh tapi nyata , ada sumbangan untuk guru mau pensiun, bahkan untuk pembelian kipas angin peralatan sekolah lainnya ini bukannya pungli ?, semenentara itu orangua siswa tahu fungsi dana BOS untuk menunjang pendidikan bagi siswa siswa tersebut yang bersekolah pada SMP N 18, tendensinya memberikan penjelasan tentang BOS ,( BIAYA OPERASINAL SEKOLAH ), jadi dana BOS itu dikemanakan? " masak jadi siswa siswi yang jadi di cas ! ?" , tentu ini jadi sorotan bagi orangtua lainnya
Sehingga dalam klalrifikasi masalah kepihak sekolah SMP negeri 18 untuk kompentingan kompirmasi seimbang masih juga tersendat diduga akibat kepala sekolah SMP N 18 tidak berada di tempat dan dan sangat susah di temui" ujar aktipis yang kebetulan ingin menemui sang kepalah sekolah, ujar salah seorang aktipis dari halaman sekolah.
Terpisah Mutiara, SH, aktipis pemerhati pendidikan dari Cahaya Gemilang tingkat nasional, ketika ditemui media ini menganggapi " sebenar hal seperti tidak boleh terjadi lagi setidak para oknum pendidik harus memahami kesulitan tiap orangtu yang anak madih bersekolah dan itu sesudah tergolong pungli, dan sebenarnya
harus di bereskan segera dan sekolah bukan jadi ajang bsnis " katanya tegas menutupnya.
( *Red )